Senin, 06 Juli 2015

Mengapa manusia seperti ini?

Manusia adalah makhluk yang unik. Bahkan susunan otak manusia bisa berbeda satu sama lain, tapi fungsi fisiologis tubuh umumnya sama antara satu dan yang lain. Manusia perlu makan, minum, berolahraga, beraktivitas, bekerja, tidur dan lain-lain. Sebagian kegiatan manusia dilaksanakan oleh sel tubuh manusia sendiri. Satu hal yang dibutuhkan manusia dalam hidup... yaitu berinteraksi.
Tentu dalam berinteraksi manusia membutuhkan manusia lain. Komunikasi tidak akan terjalan dengan baik tanpa hubungan timbal balik antara satu dengan yang lainnya. Pada dasarnya walaupun manusia membutuhkan banyak waktu sendirian, manusia tetap membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.

Manusia takkan lahir tanpa hubungan antara kedua orang tuanya. Beberapa manusia memiliki saudara sejak lahir walaupun sendiri. Saat masih bayi, otak dan tubuh manusia akan terus dirangka dengan berbagai interaksi yang membuat manusia tumbuh dan berkembang dan memiliki berbagai kemampuan. Interaksi dalam hidup manusia adalah suatu hal alamiah, yang tidak dapat dihindari sama sekali. Manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya itu pasti, tapi setiap individu pasti memiliki kesamaan dan perbedaan.
 
Akhir- akhir ini saya merasa bahwa manusia sering menggunakan kata perbedaan dalam menjatuhkan orang lain. Di Indonesia sendiri memiliki berbagai suku dan budaya. Beda daerah beda juga sikap dan tingkah laku. Kadang perbedaan suku dan budaya malah menjadi perpecahan. Ih.... suku itu kasar, ih.. suku itu suka makan orang... Ih... suku itu pelit..... Ih... suku itu selera tinggi. Berbagai macam ejekan yang keluar saat melihat perbedaan, beberapa orang selalu menjudge tanpa pikir panjang. Terjadi perang saudara padahal satu tanah air. Apakah seseorang dapat memilih lahir di mana atau mendapatkan suku apa? Apakah ada yang memilih untuk dibesarkan dengan adat dan kebiasaan apa? Tidak ada suku yang hebat, tidak ada suku yang jelek semuanya bagus dan memiliki keunikan masing-masing. Haruskah keunikan itu malah menjadi cacian empuk bagi yang tidak respek?

Hal yang paling terlihat adalah saat memiliki perbedaan agama. Beberapa orang pikirannya tidak terbuka, bahkan mengejek agama lain secara terang-terangan. Kebodohan terjadi di mana-mana termasuk media sosial. Media sosial jika sedikit saja menyinggung soal agama, banyak manusia yang seolah-olah seperti ahli-ahli agama yang bermodalkan "baca kitab suci seadanya" mengejek, menyinggung bahkan mencaci maki. Ada beberapa akun yang malah sengaja dibuat untuk bertengkar soal agama. Segitu hancurkah sikap saling mengharagai bangsa ini. Tuhanmu adalah Tuhanmu, salahkan saya menyembah Tuhan yang menurut kalian berbeda? Tidak ada yang benar tau dengan pasti agama mana yang benar. Semua orang memilih menurut KEYAKINANnya. Apa yang dia percaya biarlah menjadi urusan dia. Toh, tidak ada agama yang jelek kan? Tidak ada agama yang mengajarkan perpecahan semua pasti mengajarkan kedamaian. Hargailah agamaku jika ingin kami menghargai agamamu. Nah.. ini salah menurut saya. Kenapa tidak dengan kalimat Hargailah agama yang lain tanpa meminta dihargai terus menerus. Orang yang memiliki iman dan pikiran terbuka tak akan minta dihargai terus menurus baru menghargai. Orang yang hormat akan menghargai terlebih dahulu. Jangan sembunyikan kasih tetapi lakukanlah kasih tanpa meminta orang lain mengasihi anda.

Akhir-akhir ini ada masalah yang sangat serius terjadi. Pernikahan sesama jenis dilegalkan di suatu negara. Saya pribadi tidak setuju dengan hal ini. Banyak sekali kontra yang saya lihat di media sosial, langsung secara tidak langsung. Bahkan menghina dengan kata-kata kasar. Menurut saya perbedaan presepsi banyak mengenai hal ini, tapi walaupun tidak setuju bisakah tidak menggunakan kata -kata kasar? Bukankah penghinaan itu menandakan bahwa sebenarnya anda terlihat lebih rendah dari mereka? Kita tidak suka bukan berarti kita menghina perbedaan mereka. Terimalah dan tegurlah dengan kasih. 


Terus terang saja kadang saya sedih melihat media sosial dan internet dipenuhi dengan kata-kata kasar bahkan menghina. Anak kecil malah yang banyak melakukan, tak jarang juga orang yang seharusnya sudah dewasa, berfikiran maju dan berumur tua malah seperti orang yang  tidak berpendidikan. Sebegitu bobrokkah potret jaman sekarang? Apakah segalanya penuh dengan hinaan dan kata-kata kasar? Mengapa manusia seperti ini? Apa yang salah dalam kehidupan itu sehingga kebencian begitu mudah tersulut antara satu yang lainnya? Mengapa?

0 komentar:

Posting Komentar

 

Show Me The Stars Template by Carly Lloyd Designs