Senin, 20 Juli 2015

kisah janji pahit

Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan teman lama saya.
Sampailah kepada satu obrolan menyangkut masa lalu.
Jadi, dulu teman saya dan saya pernah menjalin hubungan dengan pria(tentu saja orangnya berbeda) yang sama adalah posisi di saat kami meninggalkan para pria ini bersikeras akan menunggu kami untuk kembali lagi kepada mereka. Mereka bilang akan tetap menunggu walaupun sudah ada yang menggenggam erat tangan kami. Tetap menunggu sampai terlepas genggaman itu.
Kejadian yang teman saya alami sudah sekitar dua tahun yang lalu. Saya sempat salut dengan pria itu. Memang seperti terlihat bodoh, di saat kau melihat wanita yang kau cintai bersama orang lain. Kamu menunggu saja sendiri sambil berharap suatu hari dia akan kembali.
Tapi, saya menghargai pria itu (pada awalnya, kenapa pada awalnya?tunggu kisah selanjutnya) karena dia membuktikan apa yang dia ucapkan dia akan menunggu wanita itu. Untuk saya teman saya termasuk wanita beruntung karna ada yang begitu mencintainya, yang menantinya sampai segitunya..

Kisah saya.
Saya tertawa dan menolak saat pria itu berkata kepada saya dalam hati saya, saya berfikir, "Tidak mungkin, kuatkah kau menunggu selama itu? Sedangkan untuk mendapatkan gelar dokter ini saja perjalanan panjang masih saya harus tempuh. Omong kosong, bullshit."
"Ahh, carilah yang lain saja, saya tidak mau sudah sama kamu" jawabku
Pria itu memohon dan membujuk, mulai dari sudah yakin dan lain-lain.
Semakin membujuk semakin realistis saya berfikir "Kuliah dulu yang benar!!! Makan tuh cinta!"
Selama beberapa hari dia terus meneror dan menghubungi saya trus. Tapi bodohnya (maafkan saya kasar, saya rasa ini benar benar bodoh dan tidak dewasa) selain sosial media line, semua sosial media saya dia hapus. Aneh kan? Katanya cinta tapi main menghapus semua akun saya.
Disitu saya tidak respek.
Memang sih tidak ada artinya akun sosial media, tapi itu salah satu tolak ukur zaman sekarang.
Saya marah dengan dia.
Sebelum saya memutuskan hubungan dengan dia, saya dekat dengan seorang pria,tapi hanya sebatas hubungan kaka tingkat dan ade tingkat.
Kami tau batasan kami masing-masing. Tapi, di saat hubungan saya hancur, saya berlari kepada kaka tingkat tersebut.
Dia segera menyatakan kepada saya, tapi saya merasa tidak enak.
Baru putus beberapa hari, kok sudah nerima. Saya menunda menerimanya akhirnya.

Entah mengapa darimana pria itu tau dan kesal dengan saya. ( Saya heran mengapa orang-orang kesal, wajarlah selama masih muda kita mencari orang yang pas dengan kita. Salahkan berganti dan mencoba? Guru saya pernah berkata, Selama masih muda carilah yang mana yang cocok dengan.hati sebanyak mungkin. Jangan stuck di satu orang saja. Jadi banyak pengalaman dan ketika tua, sudah tau cara menghadapinya)
Dia lalu mencari wanita lain. Lalu pergi bersama wanita tersebut.
Haha
Lucu
Kan
Memang
Sih
Saya
Yang
Ninggalin
Tapi bullshit kan semua janjinya jadinya
Bohong belaka semuanya kan
Dia lebih cepat jadian dengan yang baru dengan saya.
Dari situ saya menilai bahwa dia bukanorang yang pantas untuk saya.


Lanjut ke cerita pria yang dengan teman saya.
Akhirnya pria ini mendaptkan tambatan hatinya yang baru setelah dua tahun.
Jujur saya kecewa,karna pria ini tidak menepati janji dengan.teman saya, tapi saya lebih salut dengan pria ini daripada si bullshit yang satunya. Dia berhasil menunggu selama dua tahun, dua tahun bukanlah waktu yang lama.

Balik lagi ke cerita awal di saat saya bertemu dengan teman saya.
Setelah mengobrol lumayan panjang, teman saya berkata "Ya,menang omongan laki-laki ga ada yang bisa dipegang. Janji palsu semua."

Intinya adalah.....
Jangan berjanji dan berkata kata manis kalua kamu tak bisa membuktikannya.
Wanita tidak sengaja pergi untuk dikejar. Wanita pergi karna sudah lelah. Wanita memang tidak lagi akan kembali atau mengharapkan dia lagi,tetapi sebagai lelaki peganglah janjimu sampai kau tak sanggup lagi. Sampai batas akhir menyerahmu ( bukan dalam waktu seminggu ya menyerahnya).

  

0 komentar:

Posting Komentar

 

Show Me The Stars Template by Carly Lloyd Designs