Sabtu, 26 Maret 2011

edelweiss

Peri salju adalah peri yang paling cantik di
seluruh dunia. Bertahun- tahun yang lalu, dia tinggal di pegunungan tinggi yang
di sebut pegunungan Alpen.

Dalam sebuah gua besar, di puncak pegunungan
paling tinggi dan diselimuti salju abadi, di situlah istananya.

Bagian dalam istananya serba putih. Ruang
utama berdinding kaca dan terbuat dari papan- papan es yang di haluskan. Satu
bayangan akan terpantul ratusan kali, sehingga seolah- olah ada beratus- ratus
orang berdiri di sana, meskipun sesungguhnya hanya ada satu.

Suara- suara akan di pantulkan kembali oleh
pilar- pilar yang membeku. Bergema, bersahut- sahutan... mengerikan.

Para pendaki gunung dan gembala kambing yang
tinggal di lembah rela mempertaruhkan nyawa untuk bisa melihat istana yang
indah itu.

Mereka yang beruntung dapat mengagumi istana
serba putih yang menakjubkan itu. Tapi mereka yang sial, akan bertemu muka
dengan peri salju sendiri.

Peri salju ini begitu cantik sehingga siapapun
yang melihatnya akan jatuh cinta kepadanya. Padahal, sebagai peri ia tak boleh
menikah dengan manusia biasa.

Hatinya terbuat dari es. Dingin, beku. Dia tak
perduli apakah mereka yang datang ke istananya itu mengaguminya atau tidak. Dia
suka sekali menyanyi. Suaranya merdu penuh pesona, bagaikan desah angin semilir
diantara daun- daun cemara.

Jika peri salju mulai bosan dengan orang-
orang yang mengaguminya, dia akan memanggil peri- peri karang gunung. Mereka
akan muncul dari celah- celah karang dan mendorong para pengagum itu hingga
jatuh terguling- guling sepanjang lereng gunung yang curam.

Pada suatu hari, seorang pemburu yang tampan
dan perkasa mendaki gunung itu, dia mendengar suara merdu peri salju di hembus
angin pegunungan.

Dia tak dapat menahan diri untuk tidak mencari
sumber suara yang mempesona itu. Siapa
gerangan yang tinggal di puncak gunung yang sunyi ini?

Akhirnya dia sampai ke istana salju dan
bertemu muk dengan peri salju. Pemburu itu lngung jtuh cinta. Tapi karena
merasa dirinya orang hina, dia tak mau melahirkan perasaan nya. Pikirny, wanita
secantik itu tak mungkin tertarik pada pemburu miskin seperti dia.

Sikapnya ini berbeda sekali dengan rayuan
serta pujian yang biasa di dengar oleh peri salju, karena nya dia justru
tertarik pada pemuda pemburu itu. Yah... peri salju telah jatuh cinta. Pemuda
itu di ijinkan nya tinggal di istananya.

Para peri karang gunung melihat apa yang
terjadi. Mereka marah- marah. Ratu salju tidak boleh menikah dengan orang
biasa. Mereka keluar dari celah- celah karang menangkap si pemburu dan
melemparkannya ke lembah. Pemburu miskin sepantasnya menikah dengan gadis
dusun.

Setiap kali pemburu itu berusaha mendaki
kembali, peri- peri karang gunung mencegatnya dan melemparkannya ke lembah.
Mereka melemparinya dengan batu. Mereka menggelindingkan bongkah- bongkah es.

Peri- peri jahat itu selalu menggagalkan niat
si pemuda untuk menemui peri salju.

Akhirnya pemuda pemberani itupun bosan
mencoba. Cintanya pada peri salju meluntur.

“aku menyia- nyiakan hidupku dengan memburu
sesuatu yang tak kan mungkin kudapat,” keluhnya.

Akhirnya dia menikah dengan gadis petani.
dengan sia- sia peri salju menantikan kedatangan kekasihnya.

“dia takkan kembali,” kata peri- peri karang
gunung menertawakannya. “bagimu itu lebih baik. Kau tak boleh menikah dengan
manusia.”

Bagaimanapun, hati beku peri salju telah
mencair. Untuk pertama kalinya, butir- butir air mata yang hangat menitik dari
matanya yang indah. Mengalir ke sela- sela karang dan berubah menjadi bintang-
bintang perak. Sekarang kita mengenalnya sebagai bunga edelweiss, bunga yang
paling indah yang tumbuh di pegunungan Alpen.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Show Me The Stars Template by Carly Lloyd Designs